25 Februari, 2011

Nona

Satu kata yang memiliki ribuan makna, satu kata yang mewakili sosok manusia yang benar-benar membuat hati tertawa sinis, satu kata yang mungkin bagi orang lain hanya sebuah panggilan/sebutan, tapi tidak  buat gue dan sahabat-sahabat gue.

(semoga Tuhan mengampuni gue)
Nona itu.. Mad,
Nona itu.. Psycho,
Nona itu.. Sakit jiwa,
Nona itu..  Topeng,
Nona itu.. Ancaman,
Nona itu.. Looser
Nona itu.. Palsu,
Nona itu.. Faker,
Nona itu.. Penjilat,
Nona itu.. Carmuk,
Nona itu.. Kelainan, 
Nona itu.. Masalah,
Nona itu.. Tidak lebih baik dari seorang Musuh..
Satu fakta lagi tentang-nya, Nona tidak pernah memmenghargai pemberian orang, sekecil apapun itu dan.. setulus apapun itu.

Sebenarnya memaafkan itu tidak terlalu sulit seiriing perkataan atau permintaan maaf dari orang yang bersangkutan terdengar di telinga, tapi tanpa adanya itu sedang luka tergores begitu dalam dan Si pembuat luka merasa tidak berdosa, pantaskah dimaafkan? Mudahkah tuk dilupakan? Haruskah tersenyum manis dan ikhlas saat bertemu dengannya di jalan?

Setahun lebih sudah luka ini bersarang di hati, dan belum sembuh juga. Bahkan, semakin sakit ketika teringat sebuah ketulusan dibalas dengan kebohongan, kepalsuan, kelicikan dan dengan fakta yang diputar balikkan.
Biar orang berkata apa atas diri gue mengenai posting-an ini. Mereka yang memandang gue sebelah mata adalah orang yang tidak mengetahui fakta, dan mereka yang tidak ingin mencari tahu tentang kebenaran dari dua sisi. Pantaskah mereka dikatakan orang yang bijak? Gue rasa tidak sama sekali, sekalipun mereka orang-orang yang berstatus tinggi. Dan, mereka yang berpandangan positif terhadap gue (menurut gue) adalah orang-orang yang belum benar-benar mengetahui, mengerti bahkan merasakan seperti apa rasa sakit yang berkecamuk dalam hati ini.

Sering kali gue berusaha memupuk dalam-dalam semua sakit hati ini, tapi selalu saja digagalkan (lagi-lagi) oleh Si pembuat luka, Nona. Ya, dia yang tiba-tiba datang hilir mudik walau hanya sekedar mampir dalam lembar-lembar kehidupan gue. Membuat yang tertutup kembali terbuka lebar.

Tapi, selepas itu semua sekali ini gue harus berterima kasih sama Nona. Karna dia gue paham mana sahabat mana musuh, karna dia gue punya sahabat-sahabat yang hebat. Karna dia gue dan sahabat-sahabat gue punya ikatan yang kuat :)

Thanks God, karna telah menciptakan kami (manusia) yang beragam :)